Game level 11 hari ke 2
Bismillah....
Topik hari ke 2 :Peran ayah dalam menumbuhkan fitrah seksualitas
Resume
Pemaparan dibuka dengan menanyakan audien apakah kenal dengan ibu Elly
Risman.
Ibu Elly Risman menjelaskan bahwa awal mula dari masalah seksual dan
penyebab disorientasi seksual zaman now adalah absennya orang tua pada
kehidupan anak. Anak-anak yang BLAST (Bored, Lonely, Angry/Anxious, Stressed,
Tired) akhirnya mencari pencarian kasih sayang dan hiburan di luar orang tua
dan keluarganya. Bibit masalah pun dimulai, anak-anak menjadi penasaran dengan
berbagai hal menjurus ke pornografi dan mencari atau menikmati informasi dari
berbagai media tanpa pengawasan.
Selain virus BLAST, yang memicu anak kurang paham tentang fitrah
seksualitas adalah absennya ayah pada proses pengasuhan di rumah. Ketika
anak-anak tidak terekspose pada figur orang tua yang seimbang, contohnya, hanya
ibu saja yg mendampingi anak, bapak sibuk di luar dan tidak membersamai
keluarga, maka anak akan kehilangan kesempatan meneladani dan belajar dari
sosok ayah.
Senada dengan ibu Elly Risman, Ust Harry Santosa mengungkapkan bahwa
salah satunya penyebab yang membuat anak-anak kurang melek terhadap fitrah
seksualitas, lagi-lagi terletak pada peran orang tua dalam membersamai anak.
Sejauh mana orang tua masuk dalam kehidupan anak sejauh itu pula level
kelekatan dan kedekatan anak pada orang tua.
Kedekatan diukur dari seberapa nyaman anak membuka ruang untuk
menceritakan tentang dirinya, dan hal ini perlu dibangun sejak dini.
Dimulai dari tahapan kita membangun komunikasi dengan anak.
Tujuh tahun pertama: usia bermain, komunikasi dibangun dengan cara
menyenangkan
Tujuh tahun kedua: usia disiplin, ada batasan disiplin dalam
komunikasi. Pada masa ini, kita spt teman. Jadi jika akan berbicara, perlu minta
izin dulu
Tujuh tahun ketiga: usia aqil baligh, jika tahapan sebelumnya terjaga
baik. Maka ditahap ini anak sudah lebih matang dalam komunikasi
Dan dalam berkomunikasi pada anak, perlu sekali mengedepankan adabnya,
seperti:
1. Sampaikan kepentingan ortu dan tanyakan kapan waktu yg nyaman untuk
keduanya
2. Persilahkan anak untuk menentukan waktunya, dapat kita berikan
pilihan waktu
3. Dalam keadaan rileks/santai
4. Duduk bersama (ayahibu) dan anak berada ditengah
5. Gunakan bahasa tubuh yang ramah, gunakan sentuhan kasih sayang
6. Selalu katakan bahwa ortu menyayangi ananda
7. Berikan pujian dan teguran efektif
saya teringat seminar Abah Ihsan yang menyarankan untuk anak remaja
selain bermain bersama, quality timenya ditambah dengan waktu ngobrol one to
one, berduaan saja dgn bapaknya/ibunya.. dirutinkan. Hal tersebut bisa menjadi
cara untuk membangun rasa spesial dan kepercayaan anak.
Bagaimana caranya agar peran ayah tetap seimbang dikala misal
terjadi perpisahan orang tua, dan si anak tinggal bersama ibu?
Jawaban
Bagaimana jika ayah tiada? Baik itu karena perceraian, ataupun
meninggal dunia..
Dengan cara menghadirkan ayah pengganti.. ayah pengganti ini bisa laki laki
dewasa mana saja yang dipercaya, kakek, paman, guru mengaji, guru sekolah, yang
itu bisa mengisi bejana jiwa sang anak.
Hal ini seperti terjadi pada Rasulullah Saw, yang yatim, peran ayah
terdapat pada Abdul Muthalib kakeknya, kemudian abu Thalib pamannya..
jika kasus ayahnya masih ada bisa dengan menjaga komunikasi baik dengan
anak sehingga pengasuhan tetap berjalan.
Review
Sesibuk apapun seorang ayah dalam mencari nafkah, maka ia wajib memberikan waktu serta berperan aktif dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anak-anaknya.
Ayah sangat dibutuhkan oleh seorang anak dan posisinya tidak bisa digantikan oleh seorang Ibu, Kedekatan anak harus ditumbuhkan sejak dini agar sosok ayah akan selalu dirindukan oleh seorang anak.
#bundasayang
#gamelevel11
#fitrahseksualitas
#bundasayang
#gamelevel11
#fitrahseksualitas
Komentar
Posting Komentar