tatanama senyawa kimia

https://www.studiobelajar.com/tata-nama-senyawa/

Tata Nama Senyawa Anorganik

Tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi senyawa ion, senyawa molekul, dan asam.

a. Senyawa ion

Senyawa ion terdiri dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Pada umumnya, kation merupakan ion logam dan anion merupakan ion nonlogam.

1. Kation

  1. Kation dari unsur logam diberi nama sama dengan unsur logam tersebut.
Contoh: ion natrium (Na+), ion kalsium (Ca2+), ion perak (Ag+)
  1. Jika logam dapat membentuk kation dengan muatan berbeda, jumlah muatannya ditulis dengan angka Romawi dalam tanda kurung setelah nama unsur logam itu.
Contoh: ion besi(II) (Fe2+), ion besi(III) (Fe3+)
  1. Kation dari unsur nonlogam umumnya memiliki akhiran -ium.
Contoh: ion amonium (NH4+), ion hidronium (H3O+)
tata nama senyawa ion

2. Anion

  1. Anion monoatom diberi nama dengan akhiran -ida pada nama unsur tersebut.
Contoh: ion hidrida (H), ion oksida (O2−), ion nitrida (N3−), ion fluorida (F)
  1. Anion poliatom yang mengandung unsur oksigen (oksoanion) diberi nama dengan akhiran -at ataupun -it. Akhiran -at digunakan untuk anion poliatom yang memiliki atom O lebih banyak dibanding anion dengan akhiran -it.
Contoh: ion nitrat (NO3), ion nitrit (NO2). ion sulfat (SO42−), ion sulfit (SO32−)
  1. Anion yang diturunkan dari penambahan H+ pada oksoanion diberi nama dengan menambahkan awalan hidrogen atau dihidrogen.
Contoh: ion hidrogen karbonat (HCO3), ion dihidrogen fosfat (H2PO4)
nama senyawa kimia anion dan kation
Nama senyawa ion terdiri dari nama kation di awal kemudian diikuti dengan nama anion di akhir.
Contoh:
KBr              :  kalium bromida
BaCl2           :  barium klorida
Ag2S             :  perak sulfida
Al(NO3)3      :  aluminium nitrat
FeS               :  besi(II) sulfida
Fe2O3           :  besi(III) oksida
CuSO4              :  tembaga(II) sulfat
NH4CN        :  amonium sianida
Mau Belajar Bareng di Group WhatsApp?
Yuk Gabung Sekarang. Klik!

b. Senyawa molekul

Senyawa molekul terdiri unsur-unsur nonlogam. Pada bagian ini, tata nama senyawa molekul yang akan dibahas hanya untuk senyawa molekul biner, yaitu senyawa molekul yang hanya terdiri dari dua jenis unsur. Berikut aturan penamaaan senyawa molekul biner.
  1. Nama dari unsur yang terletak lebih kiri pada sistem periodik unsur ditulis terlebih dahulu sebagai unsur pertama. Pengecualian untuk senyawa yang mengandung oksigen, dan klorin, bromin, atau iodin (semua halogen kecuali fluorin), oksigen ditulis sebagai unsur terakhir.
Contoh: HBr, BCl3, PCl5, CS2, NO, Cl2O, I2O5, OF2
  1. Jika kedua unsur berada pada golongan yang sama, maka unsur pertama adalah unsur yang terletak lebih bawah pada golongan dalam sistem periodik unsur.
Contoh: ClF3, IF5
  1. Unsur terakhir diberi akhiran -ida.
Contoh: HF (hidrogen fluorida), H2S (hidrogen sulfida)
  1. Jumlah atom dari masing-masing unsur menentukan awalan bahasan Yunani yang dipakai untuk penulisan nama senyawa molekul. Awalan -mono tidak digunakan untuk unsur pertama.
Contoh: N2O (dinitrogen monoksida), N2O5 (dinitrogen pentaoksida), NO2 (nitrogen dioksida), CO (karbon monoksida), CS2 (karbon disulfida), PCl5 (fosforus pentaklorida), SF6 (sulfur tetrafluorida), IBr (iodin monobromida).

c. Asam

Berdasarkan definisi asam basa oleh Arrhenius, senyawa asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan melepas ion H+. Pada umumnya, asam dapat terionisasi dalam air menjadi ion H+ dan anion yang disebut sisa asam. Penamaan senyawa asam dimulai dari kata ‘asam’ diikuti dengan nama anion sisa asam.
Contoh:
HCl        :  asam klorida
HF          :  asam fluorida
H2S        :  asam sulfida
HCN      :  asam sianida
H2CO3   :  asam karbonat
H2SO4    :  asam sulfat
HClO4      :  asam perklorat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal minggu 3 telur orange

Game level 8 day 1